industri komik indonesia: tidak ada
Ekosistem komik Indonesia itu tidak mundur, tidak juga maju. Tidak mati, tapi banyak yang merasa perlu “membangkitkannya.” Untuk saya, industri komik Indonesia itu: tidak ada. Ia terlalu kecil untuk disebut industri, hanya cocok untuk disebut “scene” atau skena. Ada pula yang menyebutnya, hanya bubble.”
Ini adalah tulisan upcycle dari preposisi riset doktoral saya bersama RMIT untuk sebuah jurnal. Tulisan ini menginvestigasi situasi tersebut dari kacamata industri dan performativitas ekonomi, bukan dari fenomenologi dan estetika.
Juga sekaligus mendekolonialisasi narasi-narasi para komikus yang cenderung melihat bahwa ekosistem ini baik-baik saja, karena terjebak pada bias “it looks well just because you’re in it.”
Read more:
Image above. Echo room effect: it sounds louder from the echo.
copyright@Gideon Hutapea